Agar
tercipta suatu keluarga yang harmonis diperlukan komunikasi yang efektif,
saling pengertian, perhatian satu sama lain, dan tentunya harus ada rasa kasih
dan sayang antara satu dengan lainnya. Dalam keluarga kecil terdapat Ayah, Ibu,
dan Anak. Sedangkan dalam keluarga yang besar terdapat Ayah, Ibu, Anak, Kakek,
Nenek, mungkin juga ada Paman dan Bibi serta Saudara Sepupu atau Keponakan.
Apabila salah satu dari anggota keluarga yang terluka / sakit maka anggota
keluarga yang lain pasti akan merasakan hal yang sama. Sebaliknya, bila salah
satu anggota keluarga ada yang merasa senang / gembira maka anggota keluarga
yang lain juga akan merasakan hal yang sama. Karena dalam keluarga, anggota
keluarga merupakan satu kesatuan yang utuh. Mereka tidak bisa dipisahkan satu
sama lain.
Bagi
seorang anak, sosok seorang Ayah dan Ibu dalam rumah sangatlah berpengaruh dan
itu menjadi hal yang penting. Bahagianya ayah dan ibuakan menjadi kebahagiaan
bagi anak. Sebaliknya, sakitnya atau sedihnya ayah dan ibu maka anak pun juga
akan merasakan hal yang sama. Dalam membina suatu rumah tangga kadangkala
masalah datang untuk menguji janji yang terucap saat akad antara suami dan
istri. Apakah mereka akan tetap berkomitment untuk membina rumah tangga dan
memperbaikinya ataukah tidak?.
Apabila
anak sampai mendengar atau melihat ayah dan ibunya bertengkar maka anak lah
yang paling menjadi korban. Seharusnya seorang anak mendapatkan kenyamanan
dalam rumahnya, karena rumah adalah tempat dimana anak bisa melakukan apa saja.
Mulai dari hal yang kecil sampai ke hal yang besar. Rumah adalah tempat tinggal
dimana orang yang mereka sayangi. Rumah adalah tujuan utama setelah berpergian
jauh. Dan masih banyak lagi.
Bila
anak sudah tidak merasa nyaman lagi berada dirumahnya karena sering melihat
ayah dan ibunya bertengkar maka apa yang akan terjadi?. Salah satunya adalah
anak jadi malas berada dirumah, jadi bosan, muak, dan tidak betah lagi. Karena
anak merasa dirumah sudah tidak ada yang sayang, peduli, perhatian lagi sama
dia. Anak juga akan merasa semangat hidupnya hilang. Anak tidak tahu apa yang
harus dia lakukan agar ayah dan ibunya tidak bertengkar terus?. Pada siapa dia
akan mengadu?. Pada siapa dia akan mendapatkan solusi?. Apabila anak tidak
mendapatkan jawabannya maka dia akan melampiaskan rasa kecewanya, rasa
sedihnya, rasa takutya dengan melakukan hal-hal yang bisa membuatnya senang. Ini
dilakukan agar anak tidak selalu merasa tertekan setiap berada dalam rumahnya.
Salah
satu contonya adalah dengan pergi bersenang-senang bersama dengan
teman-temannya seharian. Apabila setelah seharian anak masih enggan berada
dirumah karena dia takut akan melihat ayah dan ibunya bertengkar lagi, maka
yang akan dia lakukan adalah menginap dirumah teman. Setelah merasa tidak enak
menginap dirumah temannya terlalu lama, anak akan mencoba untuk pulang. Karena
dalam hatinya anak merasa rindu dengan ayah dan ibunya.
Ketika
anak sudah berada dirumah dan keadaan tidak berubah malah semakin memburuk,
maka anak akan melakukan hal-hal yang bisa membuatnya mendapatkan perhatian
dari siapapun. Anak akan mulai membuat masalah mulai dari sering pergi, jarang
pulang, bahkan yang lebih parahnya lagi anak bisa terjerumus kedalam lingkaran
setan. Seperti: pergaulan bebas, nge-druge, hamil diluar nikah, sampai jual diri.
Naudubillah.
Setiap orang tua pasti
tidak ada yang menginginkan anaknya menjadi rusak. Tidak ada orang tua yang
menginginkan masa depan anaknya suram. Kebutuhan pokok seorang anak adalah
merasa diperhatikan, diberi kasih sayang, dipedulikan, pujian, penyemangat,
kenyamanan serta bimbingan dari orangtuanya. Untuk itu, marilah kita belajar
untuk lebih bijak dalam bersikap, dalam menghadapi masalah, ataupun dalam
membimbing anak-anak kita agar mereka tidak sampai terjerumus dalam hal-hal
yang bisa merusak dirinya sendiri.
1 komentar:
blognya keren... mampir juga ke blog sederhana punya saya...:
www.belonomi.blogspot.com
Posting Komentar