“suamikuu….dimana kau berada?, cepatlah datang….nikahin aku dan buat aku bahagia….J”
Yeah.…mungkin
sebagian wanita menginginkan untuk menikah di umur 25tahun, wajar sih kalau itu
dijadikan target.
Kembali lagi pada kehidupan, kenyataanya untuk mencapai target tersebut tidaklah mudah, ada saja konflik yang selalu bermunculan. Mulai dari belum jodoh lah, belum nemu yang pas lah, belum ada yang cocok lah, masih bingung lah, belum yakin lah, ato sampai yang paling parah yaitu belum ada yang mau lah.
Kembali lagi pada kehidupan, kenyataanya untuk mencapai target tersebut tidaklah mudah, ada saja konflik yang selalu bermunculan. Mulai dari belum jodoh lah, belum nemu yang pas lah, belum ada yang cocok lah, masih bingung lah, belum yakin lah, ato sampai yang paling parah yaitu belum ada yang mau lah.
Hmmm…kalo
menurutku sih itu kembali lagi pada individu masing2 ya, kalo toh dia emang
bener yakin umur 25 harus nikah, dia juga harus usaha. Bukankah kalo ada
keinginan maka kita juga harus ada usaha?.
Misalnya
mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari sekarang?, mulai dari mental,
materi, dan lain2. En yang paling penting udah ada calon pendampingnya. Masa
iya pas umur 25tahun semuanya udah siap mulai dari mental, materi dan lain
sebagainya, ehh….ternyata calonnya belum ada?, kan gak lucu tuch. Massa iya mau
nikah sama kambing?,
Hihihhihi…
(amit2 deeeh…)
Bagi yang
saat ini sedang menjalin hubungan yang serius dengan pasangannya, apa pun konflik
en masalahnya hubungan itu harus tetap dipertahanin. Namanya juga menjalin
hubungan, pasti ditengah jalan akan ada konflik, datangnya pun juga gak
tanggung2 dari berbagai arah.
Contoh
konflik yang paling simple : kebosanan.
Yeah….dalam
suatu hubungan cepat atau lambat salah satu atau bahkan dua2nya akan mengalami
kebosanan dalam hubungan yang terlalu monoton atau merasa jenuh dengan
kekasihnya. Kebosanan inilah yang bisa menyebabkan munculnya konflik menjadi
semakin besar.
0 komentar:
Posting Komentar