Get me outta here!

Minggu, 17 Maret 2013

Bukan Cewek Syahwat

Assalamualaikum, wr.wb

Ngeliat judul obrolan kita kali ini kok rada horor gimana gitu ya?. Yupz, begitulah friend, kali ini kita mau membahas kasus para cewek-cewek yang membikin dunia semakin panazzz cetarrrr membahana....!!!
Tapi ini bukan dalam hal prestasi atau bahasan yang positif lainnya, tapi tentang perilaku para cewek yang nggak segan-segan lagi berpakaian super ketat dan suka ngumbar aurat di depan umum. Malah baru-baru ini ada yang nekat banget dan bahkan sampai jadi berita, dimana seorang cewek melelang keperawanannyanvia internet. Dan konon katanya uang itu buat membantu buatin rumah orang-orang mskin! Nggak salah tuh? Ckckckck... trus kita kudu bilang wow gitu??.

Jaman sekarang katanya nggak banget kalau cewek masih punya rasa malu. Katanya sih nggak bakalan punya temen, atau nggak gaul dan tentu saja nggak ngeksis. That’s why para cewek-cewek bermetamorfosa menjadi “pemberani” dengan alasan kebebasan berekspresi. Hasilnya, banyak yang pada ngumbar aurat, dan jumlahnya nggak kehitung lagi, karena saking banyaknya. Sampai-sampai pada kasihan tuh, mereka yang pengen menjaga pandangannya. Lihat atas salah, lihat bawah apalagi... trus masak jalannya kudu merem???

Friend, sebenarnya cewek-cewek itu adalah korban. Korban yang udah dibohongin mentah-mentah dengan konsep dan pikiran para musuh islam yang jelas-jelas nggak bener. Mereka berminat membuat cewek-cewek sebagai bahan pemanis yang setiap saat bisa di pajang atau di delete, bisa di pelototin dengan gratis, dan kalau udah puas bisa ditinggal deh kapan aja. Dan celakanya, banyak cewek-cewek yang mau ngikutin mereka dan nggak hanya suka, mereka malah merasa bangga lagi, astagfirullah...

Ini persis banget dengan yang telah disabdakan Rasulullah saw, “Tidak akan kiamat sebelum umatku mengikuti apa-apa yang telah dilakukan bangsa-bangsa terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta. Diantara para sahabat ada yang bertanya, ya Rasulullah apakah yang dimaksud disini adalah bangsa-bangsa Yahudi dan Nasrani? Rasulullah menjawab: Siapa lagi (kalau bukan mereka).” (HR. Bukhari)
Selain itu, peran media juga nggak kalah tangguh dalam menggalakkan ajang-ajang lomba yang menjanjikan ketenaran dan uang, yang akhirnya banyak menyedot perhatian para cewek. Nggak Cuma buat yang ikut serta, tapi juga para penontonnya. Terbukti, lewat media itulah pengaruh habis-habisan di sebarkan. Dan sayangnya... hal itu berhasil mempengaruhi banyak teman-teman kita.

Mereka nggak peduli walau disana merka di suruh “buka-bukaan” habis-habisan atau didandani macam lenong, yang penting popularitas dan uang ada di genggaman. Memang banyak yang akhirnya “berhasil”. Tapi... apa mereka bahagia, friend? Nggak juga tuh. Semua hal dunia yang mereka punya nyatanya nggak menjamin mereka tenang dan happy. Buktinya, banyak yang hidupnya makin nggak jelas. Narkoba, seks bebas, dan dunia malam adalah contoh kecil dari kegiatan mereka selanjutnya. Sayang banget, kesemua hal itu ternyata malah makin menyengsarakan mereka.

Itu baru di dunia friend. Di akhirat malah bakalan lebih dahsyat. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Dua golongan dari penghuni neraka yang belum aku temui; suatu kaum yang selalu membawa cemeti bagaikan ekor-ekor sapi, dengannya dia memukuli manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, cenderung tidak taat, berjalan melenggak-lenggok, rambut mereka seperti punuk onta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga tercium dari jarak sekian.” (HR. Muslim)

So, buat kamu girls! Gaul bukan berarti kita kudu nggak punya harga diri, pamer aurat diri, atau bahkan menjual diri. Kalian itu ‘mahal” loh, dan berhak diperlakukan dengan lebih baik. Jadi, kenapa nggak mulai dari diri sendiri aja? Kalau kita bisa menghargai diri sendiri dengan baik, insyaAllah orang lain bakal ngikut, yaitu menghargai kita dengan lebih baik. Dan buat itu, nggak ada yang lebih baik dari cara Islam yang mengatur dengan detail tentang cewek.

Walaikumsalam, wr.



0 komentar: