Get me outta here!

Kamis, 19 November 2015

Rusaknya Moralitas Anak Bangsa

Assalamualaikum wr. wb.

Lama sekali saya tak pernah kunjungi blog ini ^_^ alasan pekerjaan mungkin sudah terlalu umum. Tapi bukan itu yang membuat saya lama tidak menulis, akan tetapi karena terlalu banyak kewajiban yang harus saya lakukan. Ya, saat ini saya sudah tidak melajang lagi. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya saya menemukan pemilik tulang rusuk ini.. (Ceileeee.. :v )

Menjadi seorang istri tentunya merupakan sebuah anugrah terindah yang pernah saya miliki. Selain pekerjaan, saya juga punya tanggung jawab mengurus suami dan rumah. Otomatis bertambah sulit frekuensi saya untuk menulis di blog ini. Itulah sebabnya mengapa saya lama tak menulis lagi.
Disela-sela waktu yang tidak banyak ini. Sedikit akan saya singgung tentang moralitas anak jaman sekarang. Karena profesi saya yang kebetulan hampir setiap hari harus bertatap muka dengan siswa/peserta didik/pelajar itu, jadi mau tidak mau saya ikut merasakan apa yang sudah rusak dan perlu diperbaiki dari tingkahlaku siswa tsb. Yang paling menonjol dari sekian tingkahlaku siswa yang aneh itu adalah sudah mulai rusak moralitas siswa jaman sekarang.

Kalau saya lihat ditelevisi, banyak siswa-siswa jaman sekarang yang berani membunuh temannya, bahkan orangtuanya pun ikut dibunuh. Dan itu terjadi sebenarnya hanya karena hal sepele saja. Tapi berhubung kelabilitasan siswa jaman sekarang terlalu tinggi sampai gunung himalanya pun kalah tinggi, sehingga banyak siswa yang suka bertindak semaunya sendiri demi memuaskan keinginannya yang sebenarnya tidak penting itu. Dirumah sebagai anak dia berani pada orangtua. Disekolah pun sebagai siswa juga berani pada guru. Benar-benar sudah hilang rasa hormat anak jaman sekarang. Mungkin sudah tertiup angin dan terbang entah kemana. Hanya tuhan lah yang tahu (lho?).

Disekolah, guru sebagai pendidik memberi ilmu kepada siswa agar siswa tersebut jadi pintar dan berguna serta mampu menjalani hidup dimasa yang akan datang dengan berbekal ilmu yang sudah disampaikan oleh bapak/ibu guru disekolah. Tapi apa yang siswa lakukan???. Boro-boro hormat sama guru, ini dibilangin yang benar malah jawab. Ibarat kata, mereka itu sudah merasa yang paling benar saja didunia ini. Bukannya sadar lalu nurut tapi malah ngledek. Guru tanya baik-baik bukan dijawab juga dengan baik-baik tapi malah dijawab dengan asal-asalan. Pokoknya yang saat itu ada diotaknya ya itu yang dia ucapkan. Astagfirullah... Apa sikap seperti itu pantas disebut sebagai siswa/peserta didik/pelajar?. Sungguh ironis sekali saya melihat fenomena ini.

Kadang saya sampai berfikir, apa mereka tidak takut kualat ya?. Ko ya bersikap seperti itu. Sebenarnya apa isi otak mereka?. Apakah mereka sudah terlalu banyak diracuni oleh teknologi sehingga jadi begitu?. Ataukah sudah diracuni dengan lingkungan atau pergaulan yang negatif?.
Lalu kalau sudah begini siapa coba yang salah??. Secara, yang katanya disebut sebagai generasi penenus saja sikapnya sudah seperti itu sama orang yang lebih tua. Apa lagi kalau nanti mereka yang sudah rusak moralnya itu jadi seorang pemimpin??. Mau jadi apa negara yang tercinta ini??. Yang memimpin orang baik-baik saja belum tentu akan berhasil, apa lagi kalau yang jadi pemimpin itu orang-orang yang masa mudanya sudah hilang rasa hormatnya pada guru dan orang tua??. Naudzubillah...

Mungkin pengawasan dan perhatian yang intens dari orangtua sedikit banyak akan mencegah rusaknya moral siswa yang sudah merajarela itu. Apa yang siswa lakukan, apa yang dikerjakan siswa, dengan siapa dia berteman, apa yang dia baca dan dia tonton serta masih banyak sekali yang sebetulnya harus mendapat pengawan dari orangtuanya. Selain itu, sikap terlalu memanjakan juga akan berdampak kurang baik bagi diri siswa tersebut. Walaupun masih ada juga siswa teladan tapi jumlahnya hanya sedikit sekali bila dibandingkan dengan siswa yang sudah rusak moralnya itu. Penulis berharap, dimasa yang akan datang moralitas siswa akan menjadi lebih baik lagi dibandingkan dengan sekarang.
Sekian sedikit tulisan dari saya. Semoga bisa dijadikan renungan dalam menanggulangi rusaknya moral siswa saat ini, amin.

Wasalamualaikum wr. wb.

0 komentar: